Kamis, 17 Desember 2009

REVOLOSI PANGAN DENGAN PADI ORGANIK

METHODE INOVASI TEHNOLOGI
PADI UNGGUL ORGANIK IIRI-600

PROFIL
PUSAT KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK INDONESIA (Risearch and Development Centre for Organic Agricultural)
Website : http://padiorganik-iiri-600.blogspot.com
Email : hrd_mlg@yahoo.co.id
VISI
Sebagai Pusat Unggulan Teknologi Pertanian yang Berwawasan Lingkungan mengutamakan Kemitraan Masyarakat Tani melalui Pemanfaatan hasil Kajian dan Pengembangan rekayasa teknologi secara Maksimum

MISI
Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian
dan daya saing global.

Memacu perekayasaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
yang mandiri melalui konsep revolosi ekonomi desa.
Memacu perekayasaan teknologi untuk kemandirian bangsa.


-

DR.IR. HARIYADI, MP


I. LATAR BELAKANG
Upaya pengembangan masyarakat Indonesia yang merata, adil dan makmur tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah semata. Secara proporsional tugas ini diemban pula oleh seluruh komponen bangsa lainnya, termasuk di dalamnya masyarakat yang bersangkutan itu sendiri, maupun oleh lapisan masyarakat lain yang secara sosial ekonomi berkemampuan relatif lebih baik. Seluruh komponen ini mempunyai kepentingan untuk secara aktif bersinergi dalam upaya perbaikan taraf kesejahteraan masyarakat.
Adapun lembaga kami PKPPO (Pusat Kajian dan Pengembangan Pertanian Organik) sebagai elemen intelektual yang konseptual dalam masyarakat adalah salah satu pihak yang turut mengemban amanah pembangunan bangsa. Sesuai dengan visi misi lembaga, peran lembaga kami yang independen, mandiri, produktif dan inovatif dalam menggali potensi sumber daya alam dengan penajaman di bidang biotehnologi pertanian dan secara khusus kami fokuskan pada pengembangan genetic engineering, yang berwawasan lingkungan dan pengembangan pertanian terpadu yang berkelanjutan.
Masyarakat secara kritis mampu terlibat lebih aktif dengan lembaga kami (PKPPO) dalam upaya pembangunan nasional, melalui proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diiringi pula dengan kerja nyata di lingkungan melalui berbagai bentuk aplikasi karya dan bakti nyata dibidang ketahanan pangan yang menjadi problem nasional bangsa Indonesia.
Salah satu langkah dan hasil inovasi tehnologi yang kami hasilkan dibidang perakitan varietas padi unggul lokal (hasil rekayasa genetic secara biologi) telah mampu meningkatkan hasil panen gabah 20 ton/ha GKP (gabah kering panen) yang selama ini hanya bisa dicapai 6-7 ton/ha (hasil rata-rata produksi padi nasional)

Diharapkan, suatu kegiatan Bakti Nasional yang kami dikelola secara optimal dan terorganisir dapat mengemas misi penyadaran mental masyarkat pertanian yang tidak ketergantungan dengan bangsa lain/introduksi tehnologi yang akan melemahkan posisi tawar bangsa Indonesia. Sumber daya alam kita berupa keragaman flora dan fauna (plasma nutfah) berpotensi tinggi dan merupakan modal dasar untuk pengembangan inovasi yang berbasis tehnologi.

II. SASARAN KEGIATAN
1. Masyarakat tani desa binaan diseluruh wilayah kabupaten dan kota
a. Kelompok Tani, baik yang terhimpun ataupun tidak dalam wadah KTNA maupun HKTI
b. Himpunan atau Asosiasi kewirausahaan agribisnis yang berpotensi untuk jaringan pasar dan kebutuhan proses produksi sebagai row material

2. Masyarakat desa tertinggal dan calon transmigran di seluruh wilayah Indonesia, untuk diberi pembekalan dan pelatihan praktis efektif sehingga bisa mandiri mengembangkan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan.

III. TUJUAN KEGIATAN
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah kami kemas dalam paket tehnologi dibidang pertanian khususnya tanaman pangan sebagai sarana aktualisasi diri masyarakat desa untuk menjadi petani yang profesional,
2. Memberi motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam meningkatkan dan mengelola lingkungan terutama di bidang pertanian yang organik dan melestarikan sumber daya alam (plasma nutfah).
3. Mempererat hubungan “kekeluargaan” antara masyarakat desa binaan dengan lingkungannya sebagai sumber penghidupan yang berlanjut pada keturunan anak cucunya.


IV. MANFAAT KEGIATAN
1. Untuk Masyarakat desa binaan
a. Sebagai subyek, masyarakat diharapkan memiliki kemampuan mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan lingkungan melalui konsep pertanian organik dan pendidikan praktis di desanya secara mandiri dan inovatif.
b. Sebagai obyek, masyarakat akan mendapatkan pelayanan melalui pendampingan berbagai rangkaian kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian dengan tehnologi tepat guna.

2. Untuk Masyarakat desa tertinggal dan calon transmigran
c. Mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat dari pelatihan non formal untuk kepentingan masyarakat secara langsung di daerah tertinggal maupun wilayah sasaran transmigrasi
d. Memberikan bekal paket tehnologi tepat guna yang bisa diaplikasikan di daerahnya sesuai potensi sumber daya alam yang spesifik lokasi.


V. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan dibagi menjadi 3 tahap, meliputi:

A. TAHAP PELAKSANAAN
Kegiatan yang dilakukan:
1. Bidang Pelatihan dan Praktek Pemagangan :
• Pembelajaran paket tehnologi pertanian
• Penyuluhan dan pendampingan desa binaan
• Penyusunan kelompok sadar lingkungan
2. Bidang Pembentukan Team/Kelompok Inovatif yang merupakan “Inti Motivator Desa”
• Penjaringan seleftif SDM
• Pembekalan dan Pelatihan Khusus “Motivatos Desa”
• Revitalisasi sarana dan prasana desa yang ada
3. Bidang Aplikasi tehnologi :
• Demplot paket tehnologi padi organic method IIRI-600
• Pengawalan tehnologi
• Pengawasan dan pembinaan SDM
4. Bidang Kepemudaan:
• Kerja Bakti kesadaran lingkungan
• Lomba kreatifitas remaja desa berbasis pertanian
• Pembelajaran manfaat mengkonsumsi hasil komoditi organic bagi kesehatan dan lingkungan.
• Pelatihan kewirausahan Agribisnis Plus
• Olahraga Tani di sawah maupun ladang pertanian
5. Temu lapan dan gelar tehnologi :
• Pembukaan dan pengenalan panen perdana padi organic IIRI-600
• Diskusi pemaparan hasil kerja nyata kelompok-2 tani binaan dengan para pemuda andalan desa

B. TAHAP EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan secara bertahap dan berkala. Hasil kegiatan akan diukur dengan indikator keberhasilan yang ditentukan sebelumnya pada konsep acara. Hasil evaluasi akan mempengaruhi bentuk kegiatan follow up.

C. TAHAP FOLLOW UP
Follow up kegiatan akan disesuaikan dengan hasil evaluasi. Bentuk kegiatan akan dikembangkan sesuai respon masyarakat desa binaan, seperti kebersamaan membangan desa mandiri (Follow up Bina Kelompok Andalan) tiap pekan sekali oleh tenaga pendamping PKPPO, penyediaan SAPROTAN, penambahan buku-buku perpustakaan desa, dan penyuluhan berkelanjutan.


Malang, 25 November 2009

Ketua

Dr. Ir. HARIYADI, MP
Jl. Danau Semayang E.I.F/19 Malang
Telp : 0341-9157299 ; Hp : 081327116477
Email : indo_organic@yahoo.com/hrd_mlg@yahoo.co.id